Pages

Selasa, 26 Agustus 2014

Unsur Intrinsik Karya Sastra

A.   TEMA
Tema adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya. Terdapat dua macam tema yaitu :
·         Tema mayor ialah tema yang sangat menonjol dan menjadi persoalan.
·         Tema minor ialah tema yang tidak menonjol.
B.   AMANAT
Amanat adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup. Amanat juga biasa disebut makna.
Makna dibedakan menjadi 2 yaitu :
·         Makna niatan ialah makna yang diniatkan oleh pengarang bagi karya sastra yang ditulisnya.
·         Makna muatan ialah makna yang termuat dalam karya sastra tersebut.
C.   PLOT/ALUR
Plot/alur adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.
Ø  TAHAP-TAHAP ALUR
1.      Tahap perkenalan/Eksposisi
adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2.      Tahap pertentangan /Konflik
adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya). Konflik terdiri dari 2 macam yaitu :
§  Konflik Internal adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh.
§  Konflik Eksternal adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik   tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
3.      Tahap penanjakan konflik/Komplikasi
adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4.      Tahap klimaks
adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5.      Tahap penyelesaian
adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.
Ø  MACAM-MACAM ALUR :
-          Alur berdasarkan susunannya
1.      Alur Maju (Progesi)
Alur maju (Progesi) adalah sebuah alur yang memiliki klimaks di akhir cerita dan merupakan jalinan/ rangkaian peristiwa dari masa kini ke masa lalu yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita. Disebut juga alur Krognitif.
Tahapannya : a. Awal b. Peruwitan c. Klimaks d. Antiklimaks e. Akhir

2.      Alur Mundur (Regresi)
Alur mundur (Regresi) adalah sebuah alur yang menceritakan tentang masa lampau yang memiliki klimaks di awal cerita dan merupakan jalinan/ rangkaian peristiwa dari masa lalu ke masa kini yang disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita. Disebut juga alur tak Krognitif.
Tahapannya : a. Akhir b. Antiklimaks c. Klimaks d. Peruwitan e. Awal

3.      Alur Sorot balik (Flashback)
Alur Sorot balik (Flashback) adalah alur yang terjadi karena pengarang mendahulukan akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang bisa memulai cerita dari klimaks kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir.
Tahapannya : a. Klimaks b. Antiklimaks c. Akhir d. Peruwitan e. Awal

4.      Alur Campuran (maju-mundur),Alur Campuran adalah alur yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian yang menceritakan banyak tokoh utama sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh yang lain. Disebut juga alur Maju – Mundur.
Tahapannya : a. Klimaks b. Peruwitan c. Awal d. Antiklimaks e. Penyelesaian

5.      Alur Gabungan
Alur Gabungan adalah alur yang merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur.

6.      Alur Klimaks
Alur Klimaks adalah alur yang susunan peristiwa menanjak dari peristiwa biasa meningkat menjadi penting yakni lebih menegangkan.

7.      Alur Antiklimaks
Alur Antiklimaks adalah alur yang susunan peristiwanya makin menurun dari peristiwa menegangkan kemudian menjadi kendor dan berakhir dengan peristiwa biasa.

8.      Alur Kronologis
Alur Kronologis adalah alur yang susunan peristiwanya berjalan sesuai dengan urutan waktu. Dalam alur ini terdapat hitungan jam, menit, detik, hari dsb.

-          Alur berdasarkan jenisnya
1.      Alur Rapat : apabila dalam cerita tersebut hanya terdapat alur atau perkembangan cerita yang hanya terpusat pada suatu tokoh.
2.      Alur Renggang: apabila dalam cerita  tersebut , selain ada perkembangan cerita yang berkisar pada tokoh utama , ada pula perkembangan cerita tokoh-tokoh lain .

D.   PERWATAKAN/PENOKOHAN
Perwatakan/penokohan adalah bagaimana pengarang menampilkan watak tokoh
Ø  ADA TIGA CARA UNTUK MELUKISKAN WATAK TOKOH

1.      Analitik
adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.

2.      Dramatik
adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik, dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)

3.      Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia, binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan.

Dalam sebuah cerita biasanya terdapat :
·         Dialog ialah cakapan antara seorang tokoh dengan banyak tokoh.
·         Dualog ialah cakapan antara dua tokoh saja.
·         Monolog ialah cakapan batin terhadap kejadian lampau dan yang sedang
terjadi.
·         Solilokui ialah bentuk cakapan batin terhadap peristiwa yang akan terjadi.

Ø  PELAKU/TOKOH DALAM CERITA
Tokoh adalah pelaku dalam karya sastra.
1.      Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.

2.      Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.

3.      Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)

4.      Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)

5.      Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.

v  Terdapat dua jenis tokoh yaitu :

§  Tokoh datar (flash character)
Tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat.

§  Tokoh bulat (round character).
Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini.

v  Dalam segi kejiwaan terdapat 2 jenis yaitu :
§   Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya.
§   Tokoh ekstrovert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh kesadarannya.

E.   LATAR/SETTING
Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita. Pelataran adalah teknik atau cara-cara menampilkan latar. Latar/setting dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.       Latar material
Latar material adalah lukisan latar belakang alam atau lingkungan di mana tokoh tersebut berada.
b.      Latar sosial
Latar sosial adalah lukisan tatakrama tingkah laku, adat dan pandangan hidup.

Ø  MACAM-MACAM LATAR

1.      Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)

2.      Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)

3.      Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)

F.    SUDUT PANDANG PENGARANG

Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan menjadi 2 yaitu :

1.      Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)

2.      Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)




  



SUMBER

·         http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/13/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-karya-sastra/, diunduh pada tanggal 03 Agustus 2014 pukul 19.35
·         http://alfianjaelani.blogspot.com/p/pengertian-unsur-intrinsik-dan.html, diunduh pada tanggal 03 Agustus 2014 pukul 19.40
·         http://aakkuucintaindonesia.blogspot.com/2013/05/macam-macam-alur-dalam-karya-sastra.html, diunduh pada tanggal 03 Agustus 2014 pukul 20.07

·          

0 komentar:

Posting Komentar