Pages

Jumat, 26 September 2014

Laporan Praktikum Biologi(pernapasan paru-paru)

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI




           

Anggota kelompok :
·         Indra Sofwan
·         Lilik Rosdyana D.A.S
·         Putri Alizzah D.P
·         Rezky M.N.F






I.        Tujuan
Mengetahui kapasitas pernapasan paru-paru pada makhluk hidup.

II.      Landasan Teori
Dalam keadaan normal udara inspirasi dan udara ekspresi ±500 ml dan disebut volume udara pernapasan atau volume tidal. Volume tidal dapat berubah, tergantung aktivitas tubuh. Dari 500 ml udara tersebut pada umumnya 350ml sampai di paru-paru, sedangkan 150 ml hanya sampai kesaluran pernapasan. Dengan menarik nafas dalam-dalam olahragawan dapat menambahkan udara cadangan inspirasi (udara komplementer) menjadi 1500 ml dan menambahakan cadangan ekspirasi (udara suplementer) menjadi ± 1500 ml. Sementara itu ± 1000 ml udara sisa yang selalu ada di dalam paru-paru tidak dapat di ekspirasikan disebut udara residu.
Jumlah udara pernapasan kita antara 500 ml-3500 ml, yaitu 500 ml volume tidal + 1500 ml udara suplementer dan 1500 ml udara komplementer. Jumlah udara pernapasan 3500 ml inilah yang disebut kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital seseorang tidak sama, ada yang mencapai ± 4000 ml karena dapat menambah udara cadangan ekspirasi hingga 2000 ml tergantung dari kondisi tubuh dan latihan pernapasan.
Kapsitas vital paru-paru ditambah udara residu disebut kapasitas total. Alat untuk mengukur kapasitas paru-paru disebut spiro meter. Kapsitas vital seorang lelaki sehat sekitar 3,5 liter jenis penyakit tertentu seperti gangguan jantung, TBC, dan pnemonia dapat menurunkan kapasitas vital paru-paru.

III.    Alat dan Bahan
                                 1.         2 Balon
                                 2.         Jangkrik
                                 3.         Kapas muka
                                 4.         Tauge / Tokol
                                 5.         Timbangan berat badan
                                 6.         Cairan Iosin
                                 7.         Penggaris
                                 8.         Tali rafiah
                                 9.         Botol kecil
IV.   Cara Kerja
Ø  Respirasi pada Manusia
                                             1.         Praktikum pertama dilakukan dalam keadaan normal.
                                             2.         Menarik napas dalam-dalam, lalu tiup balon dengan satu kali tiupan.
                                             3.         Mengikat balon yang sudah terisi udara
                                             4.         Menghitung keliling balon dengan cara melingkarkan tali rafiah ke bagian tengah balon, lalu menghitungnya dengan penggaris.
                                             5.         Kemudian melakukan kegiatan berlari lapangan basket sebanyak 2x putaran, lalu menarik napas dalam-dalam dan meniup balon satu kali tiupan.
                                             6.         Setelah mendapatkan hasil diameter kedua buah balon lalu menghitung jari-jari balon tersebut dan memasukkan angka yang dihasilkan ke dalam rumus volume balon, yaitu :
Vb=

Ø  Respirasi pada Hewan
                                             1.         Meninmbang berat badan jangkrik
                                             2.         Mengisi kapas muka dengan kristal KOH 2 gr, lalu membungkus kapas muka dan memasukkan nya kedalam botol kecil
                                             3.         Lalu memasukkan jangkrik ke dalam botol yang berisi kapas muka dan KOH
                                             4.         Menyiapkan alat Respirometer
                                             5.         Memasukkan iosin kedalam respirometer
                                             6.         Menunggu selama 5 menit, lalu mencatatpergerakan cairan eosin.

Ø  Respirasi pada Tumbuhan
                                             1.         Menimbang berat tauge/tokol
                                             2.         Mengisi kapas muka dengan kristal KOH 2 gr, lalu membungkus kapas muka dan memasukkan nya kedalam botol kecil
                                             3.         Lalu memasukkan tauge / tokol ke dalam botol yang telah terisi KOH
                                             4.         Menyiapkan alat Respirometer
                                             5.         Memasukkan iosin kedalam respirometer
                                             6.         Menunggu selama 5 menit, lalu mencatat pergerakan cairan eosin.




V.     Data percobaan
Ø  Respirasi pada Manusia
No
Nama
BB (Kg)
Kapasitas Vital Paru-Paru (Cm3)
Istirahat
Aktivitas
1.
Himawan Alim
57
2804
2526
2.
Indra Sofwan
57
3821
3477
3.
Lilik Rosdyana
43
2225
1986
4.
Putri Alizzah
61
1436
1731
5.
Rezky Muhamad
90
2951
1986
6.
Rerata Kapasitas Paru-Paru
2647
2341

Ø  Respirasi pada Hewan
No
Hewan
BB (Gr)
Kapasitas Oksigen (ml/s)
1.
Jangkrik
0,14
0,1

Ø  Respirasi pada Tumbuhan
No
Tumbuhan
BB (Gr)
Kapasitas Oksigen (ml/s)
1.
Tauge / Tokol
4,00
0,04


VI.    Pembahasan
Respirasi pada Manusia
Hasil pengamatan yang kami lakukan untuk mengamati kapasitas paru-paru yaitu dengan menggunakan media balon. Dengan meniup udara pada balon, kita dapat menentukan kapasitas paru-parunya dengan menghitung volume udara yang ditampung didalam balon. Dengan menggunakan rumus :
Vb=

            Pada hasil pengamatan yang telah kami lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas vital paru-paru manusia berbeda-beda. Kapasitas vital paru-paru dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berat badan, status gender dan kebiasaan siswa dalam berolahraga. Dapat dilihat dalam tabel bahwa orang yang memiliki berat badan lebih berat cenderung memiliki kapasitas paru-paru yang besar. Selain itu dapat dilihat pula bahwa perbedaan gender juga sangat berpengaruh, terbukti dengan perbedaan yang signifikan antara kapasitas paru-paru siswa kali-laki dengan siswa perempuan. Faktor yang berpengaruh lainnya yaitu kecenderungan siswa dalam berorahraga juga memengaruhi kapasitas paru-parunya. Dilihat dalam tabel Indra Sofwan yang merupakan atlet renang memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dibandingkan yang bukan seorang atlet. Sehigga, dapat disimpulkan bahwa kapasitas paru-paru dipengaruhi berbagai faktor yang berbeda.

Respirasi pada Hewan
Hasil pengamatan yang dilakukan untuk mengamati kapasitas paru-paru serangga, khususnya jangkrik yaitu dengan menggunakan alat yang dinamakan Respirometer. Cara kerja alat  ini yaitu dengan mengamati pergerakan cairan eosin yang berapa pada alat ukurnya. Cairan eosin dapat bergerak akibat berkurangnya jumlah oksigen didalam tabung akibat aktifitas bernapas yang dilakukan oleh jangkrik. Gas COakibat dari aktifitas bernapas akan diserap oleh kristal KOH yang sebelumnya telah diletakkan didalam tabung bersama dengan jangkrik. Sehingga jangkrik tidak teracuni oleh gas hasil respirasi jangkrik.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa jangkrik memiliki kapasitas yang berbeda tergantung dengan kebutuhan hidupnya sehari- hari.

Respirasi pada Tumbuhan
Sama seperti pengamatan yang dilakukan pada jangkrik, pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui kapasitas pernapasan pada tauge yaitu dengan menggunakan alat Respirometer. Agar kegiatan bernapas pada tauge dapat teramati dengan maksimal, maka pengamatan harus dilakukan pada tempat yang memiliki sinar matahari yang cukup agar cairan eosin dapat bergerak normal akibat pengaruh pernapasan yang dilakukan oleh tauge.

VII.  Kesimpulan
Respirasi pada Manusia
Jadi banyak sedikitnya kapasitas pernapasan paru-paru tergantung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
1. Berat badan, semakin berat, semakin banyak pula udara yang dihisap maupun dikeluarkan. Otomatis semakin banyak udara yang tertampung.
2. Umur, semakin banyak umur semakin kuat dalam menampung udara, tetapi masih ditentukan lagi oleh berat badan.
3. Aktifitas, kita akan menghirup ydara lebih banyak jika kita melakukan suatu aktifitas, misalnya lari, karena dengan berlari kita membutuhkan banyak oksigen yang kita hisap.
4. Kesehatan tubuh, factor kesehatan juga berperan penting dalam kapasitas. Jika kita misalnya sudah pernah terkena penyakit paru-paru tentunya kapasitas udara di paru-paru juga berkurang         








0 komentar:

Posting Komentar